MEMAHAMI LAYANAN- LAYANAN ISP
PROTOCOL SEBUAH ISP
Apa itu Protokol Jaringan Komputer?
Protokol jaringan komputer adalah suatu
cara komunikasi antarkomputer sehingga dapat saling bertukar informasi dengan
benar. Terdapat dua bagian protokol dalam jaringan, yaitu protokol penghubung
antar peralatan jaringan yang mengatur bentuk dan jenis data yang dikirim,
menentukan besaran listrik yang digunakan, jenis kabel dalam proses transmisi
data, dll. ,dan protokol kedua adalah protokol dari sistem operasi yang
digunakan, seperti Netware yang menggunakan IPX/SPX, Microsoft dengan NetBEUI,
protokol standar Internet yang memakai TCP/IP, dll.
1. DNS
Sistem Penamaan Domain : SNR,
atau dalam bahasa Inggris: Domain Name System(DNS)
adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama
domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam
jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat
IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi
surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk
setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS adalah
layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.
DNS menyediakan pelayanan yang cukup
penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja
dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti
pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk
menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber
universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan
fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat
pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan
diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
2. DHCP
Dynamic Host
Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat
IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak
menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara
manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang
tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IPsecara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default
gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan
dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task
Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).
3. SMTP
Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan
e-mail antar server, yang bisa dianalogikan sebagai kantor pos. Ketika kita
mengirim sebuah e-mail, komputer kita akan mengarahkan e-mail tersebut ke
sebuah SMTP server, untuk diteruskan ke mail-server tujuan.
Mail-server tujuan ini
bisa dianalogikan sebagai kotak pos di pagar depan rumah kita, atau kotak PO
BOX di kantor pos. Email-email yang terkirim akan "nongkrong" di
tempat tersebut hingga si pemiliknya mengambilnya. Urusan pengambilan e-mail
tersebut tergantung kapan di penerima memeriksa account e-mailnya.
4. POP
POP3 (Post Office
Protocol version 3) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat
elektronik (email) dari server email.
Protokol ini erat
hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk mengirim
surat elektronik dari komputer pengirim ke server.
Protokol POP3 dibuat
karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server
surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai surat
elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran server surat
elektronik ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima
surat elektronik yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet.
Protokol ini dispesifikasikan pada RFC 1939.
5. IMAP
IMAP (Internet
Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil
e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan
ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan
menghapus pesan e-mail yang ada.
Kemampuan ini jauh lebih
baik daripada POP3 (Post Office Protocol versi 3) yang hanya
memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa
kecuali.
6. FTP
Protokol pengiriman
berkas (Bahasa inggris: File Transfer Protocol) adalah sebuah
protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan
standar untuk pengiriman berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam
sebuah Antarjaringan.
FTP merupakan salah
satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan
hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan
(upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server
FTP.
FTP menggunakan
protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi
data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan
dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum pengiriman data dimulai. FTP hanya
menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang
dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat
menggunakan username dan password-nya untuk
mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang
ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap
beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori,
dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga
menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama
pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan
alamat e-mail.
7. HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah
sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi
terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak
pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut
dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun
1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee.
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.
HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan
dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP
paling populer melalui Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas
protokol yang lain di atas Internet atau di atas jaringan lainnya. seperti
disebutkan dalam "implemented on top of any other protocol on the
Internet, or on other networks.", tapi HTTP membutuhkan sebuah protokol
lapisan transport yang dapat diandalkan. Protokol lainnya yang menyediakan
layanan dan jaminan seperti itu juga dapat digunakan. Sumber daya yang hendak
diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan Uniform
Resource Identifier (URI), atau lebih khusus melalui Uniform Resource Locator
(URL), menggunakan skema URI http: atau https:.
8.NAT
Penafsiran alamat jaringan (Bahasa
Inggris:Network Address Translation) adalah bagian dari solusi
jangka pendek yang cukup efektif untuk memperlambat habisnya pengalamatan IPv4
dimana metode ini memetakan alamat ip dari satu wilayah ke wilayah yang lain
untuk menggabungkan 2 entitas pengalamatan yang berbeda seperti IP publik
dengan IP publik lainnya, IP publik dengan IP Private, dan IP Private dengan IP
Private lainnya.
9.RIP
Routing Information
Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan
LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol
ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini
menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam
RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga
terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai
sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh
teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan
protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan
IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next
Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080
(1997).
10. PPP
Point-to-Point
Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi
paket jaringan yang banyak digunakan pada wide
area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang
berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an
sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line
Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para
kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik,
mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan
negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain
itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara
simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.
11. ETHERNET
Ethernet merupakan jenis
skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang
dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto
Research Center (PARC) pada tahun 1972.
Asal Ethernet bermula dari sebuah
pengembangan WAN di University of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang dikenal
dengan nama "ALOHA". Universitas tersebut memiliki daerah geografis
kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang
tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet
akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802.
Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for
Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan
mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan
dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan
menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.
12. INTERFACE DRIVERS
Driver interface adalah sebuah program
komputer kecil, atau satu set program, yang bertindak sebagai penghubung antara
perangkat lunak komputer dan perangkat keras dari kartu antarmuka jaringan
(NIC). NIC pembuat dan programer menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi
tertentu (API) yang dikenal sebagai spesifikasi driver jaringan antarmuka
(NDIS). Ini menetapkan semua aturan yang diperlukan untuk program komputer,
seperti sistem operasi, untuk berinteraksi dengan NIC suatu. Sebenarnya ada
beberapa jenis driver antarmuka dijelaskan di bawah NDIS tetapi, pada dasarnya,
pekerjaan utama NDIS adalah untuk mendapatkan beberapa interkoneksi sistem
terbuka (OSI) model lapisan untuk bekerja sama dengan satu sama lain.
Model OSI terdiri dari tujuh lapisan,
beberapa di antaranya memiliki beberapa sub-lapisan. Lapisan pertama adalah
lapisan fisik, yang berkaitan dengan spesifikasi fisik untuk NIC seperti
universal serial bus (USB) dongle, kartu Ethernet, kartu adaptor nirkabel, dan
sebagainya. Lapisan kedua dan ketiga dari model OSI adalah di mana semua
keajaiban NDIS terjadi. Lapisan kedua adalah lapisan data link dan terdiri dari
dua sub-lapisan, bagian atas disebut sebagai kontrol link logis (LLC) dan
rendah bernama media akses kontrol (MAC). A device driver menangani MAC
sub-layer, sedangkan pengemudi antarmuka menangani LLC sub-layer, menyediakan
sebuah antarmuka antara itu dan lapisan ketiga model OSI, lapisan jaringan.
PROTOKOL PADA
TRANSPORT LAYER
1. NetBEUI
NetBEUI ialah versi terbaru dari NetBIOS, suatu program yang mengatur
komunikasi komputer pada LAN. NetBEUI merestrukturisasi frame format (informasi
dalam transmisi data) pada Layer Transport yang sebelumnya tidak diatur oleh
NetBIOS. NetBEUI dikembangkan oleh IBM untuk produk dari pengaturan LAN
(manager) dan telah diadopsi oleh Microsoft untuk produknya yaitu Windows NT,
LAN Manager, dan Windows for Workgroups. Hewlett-Packard dan DEC juga telah
melakukan hal yang sama untuk produk mereka. NetBEUI memiliki performansi yang
terbaik untuk komunikasi antar komputer dalam suatu LAN. Karena seperti
NetBIOS, ia tidak mendukung routing dari pesan-pesan ke jaringan lain,
konfigurasi antar mukanya harus diadaptasikan dari protokol seperti IPX atau
TCP/IP. Kita harus menginstall baik NetBEUI dan TCP/IP pada setiap komputer dan
mengeset servernya untuk menggunakan NetBEUI untuk komunikasi dalam LAN dan
TCP/IP untuk komunikasi di luar LAN.
Beberapa perbaikan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh protokol ini adalah
sebagai berikut:
· Mendukung spesifikasi
NDIS (Network Driver Interface Specification) versi
3 untuk komunikasi lapis transport 32-bit secara
asinkron dengan menggunakan lapisan TDI (Transport Driver Interface) sebagai emulator NetBIOS.
· Dukungan terhadap
klien-klien yang menggunakan koneksi dial-up dengan
menggunakan layanan Remote Access Service (RAS).
· Perubahan pada
limitasi jumlah sesi NetBEUI dari 256 sesi NetBEUI menjadi
lebih dari 1000 sesi NetBEUI.
NETBEUI tidak mendukung routing, supaya bisa terhubung internet maka pada
komputer client & server harus menggunakan NetBEUI untuk komunikasi dalam
LAN dan TCP/IP untuk komunikasi di luar LAN. Sedangkan IPX/SPX setahu penulis
biasa digunakan di jaringan berbasis sistem operasi Novell Netware saja. Untuk
lebih jelasnya lagi dari kata 'Internet' saja juga dapat merangkum semua
penjelasan tadi. Dimana Internet ialah merupakan suatu kumpulan dari jaringan
(network of networks) yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk
berhubungan seperti virtual networks.
2 TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL TCP
Pengertian TCP
Transmission Control Protocol (TCP)
adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan
suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis
model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
Awal Keberadaan TCP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD
(Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi
komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan
antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap
berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana,
seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian
terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Terciptanya
protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan
untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi
komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan
teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah
dikonfigurasikan.
Karakteristik Transmission Control Protocol (TCP)
Karakteristik dari TCP antara lain yaitu
:
1. Reliable berarti data
ditransfer ke tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.
2. Berorientasi sambungan
(connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua
proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan
proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
3. Full-duplex: Untuk
setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah
jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan
yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara
simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence
number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang
masuk
4. Memiliki layanan flow
control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang
akhirnya membuat “macet” jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan
layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus
menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu.
Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat
disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak
penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak
penerima.
5. Melakukan segmentasi
terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
6. Mengirimkan paket
secara “one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit
logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat
berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara
one-to-many.
Cara Kerja TCP/IP
Adapun langkah-langkah cara kerja dari
protokol TCP/IP ini adalah :
1. Pertama, datagram
dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith
(lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data
tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya
seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali
kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah datagram
dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram
dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada datagram tersebut.
5. IP lalu mengarahkan
datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima
melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang
sama dengan data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan
tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan
dikirimkan kembali.
Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan
protokol yang lain antara lain:
1. TCP/IP adalah protokol
yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute
yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu
lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami kegagalan,
TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
2. Memiliki mekanisme
pengiriman data yang handal dan efisien.
3. Bersifat open platform
atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau
perangkat lunak tertentu.
4. Karena sifatnya yang
terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang
berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
5. TCP/IP terpisah dari
perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan
Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.
6. TCP/IP menggunakan
skema pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat mengirimkan data ke
alamat sistem yang lain.
Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :
1. Menyediakan komunikasi
logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda
2. protokol transport
berjalan pada end systems
3. Pengiriman file (file
transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu
untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah
keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan
password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias
tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
4. Remote login. Network
terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log
in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa
pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer
jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
5. Computer mail.
Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
6. Network File System
(NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk
mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut
disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
7. remote execution.
Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer
yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas,
sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada
beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja,
yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg
menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk
memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai
contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
8. name servers. Nama
database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk
menentukan nama host di internet.)
Manajemen Koneksi TCP :
Pada saat Setup Koneksi
1. Client mengirimkan
kontrol TCP SYN ke server, dengan memberikan sequence number inisial.
2. Server menerima TCP
SYN, dan membalasnya dengan kontrol SYNACK.
o ACK yang menyatakan
telah menerima SYN.
o Mengalokasikan buffer.
o Menghasilkan sequence
number untuk ke client.
Pada saat Menutup Koneksi
1. Client mengirim
kontrol TCP FIN ke server
2. Server menerima FIN,
dan membalas dengan ACK. Menutup koneksi dan mengirimkan FIN ke client.
3. Client menerima FIN
dan membalas ACK
o Masuk pada masa
menunggu balasan ACK terhadap dari server
4. Server menerima ACK
dan koneksi tertutup.
Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah
bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan
tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi
TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2
Port TCP
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah
lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang
diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024
merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA (Internet Assigned
Number Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa port TCP yang telah
umum digunakan.
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
Aplikasi yang Menggunakan TCP
1. World Wide Web
Aplikasi ini pada prinsipnya mirip
dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan database yang dapat diakses tidak
hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara, video. penyajiannya
pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis informasi yang dapat
disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan yang lebih menarik.
Hal ini dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi hypertext. Karena itu,
protokol yang digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama
Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
2. Archie
Aplikasi FTP memungkinkan kita
mentransfer file dari manapun di seluruh dunia. Hal itu dengan anggapan bahwa
kita telah mengetahui lokasi di mana file yang kita cari berada. Namun jika
kita belum mengetahui di mana file yang kita cari berada, kita memerlukan
aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file tersebut berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur direktori.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur direktori.
3. Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS merupakan salah satu servis pada
internet yang memungkinkan kita mencari melalaui materi yang terindeks dan
menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi pada dasarnya,
WAIS memberikan layanan untuk mencari artikel yang berisi kata-kata kunci yang
kita ajukan sebagai dasar pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
4. FAX di Internet
Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima
berita tertulis melalaui telepon saat ini hampir dimiliki oleh semua kantor.
Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat dilakukan melalaui e-mail.
Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan menghubungi mesin FAX
tujuan melalui jalur telepon secara otomatis. Tentu saja, akses untuk ini
terbatas (private).
3. USER DATAGRAM PROTOCOL (UDP)
Pengertian UDP
UDP, singkatan dari User Datagram
Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung
komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara
host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Karakteristik UDP
Karakteristik dari UDP antara lain,
yaitu :
1. Connectionless (tanpa
koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
2. Unreliable (tidak
andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor
urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama
transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan
secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
3. UDP menyediakan
mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau
proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process
Identification.
4. UDP menyediakan penghitungan
checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan dalam beberapa
tugas berikut:
1. Protokol yang “ringan”
(lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa
protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang
dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh
dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
2. Protokol lapisan
aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan
aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap
keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol
seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File
System (NFS)
3. Protokol yang tidak
membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information
Protocol (RIP).
4. Transmisi broadcast:
Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu
dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah
protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan
menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol
TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam
protokol NetBIOS Name Service.
Kelemahan UDP
1. UDP tidak menyediakan
mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang
keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan
mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang
terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih
besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka
di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja
terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan
benar.
3. UDP tidak menyediakan
mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Header UDP
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah
header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap.
Port UDP
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki
saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan UDP Port.
Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan
nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah
multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima
beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang
unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP
Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan
beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.
Kelemahan UDP
1. UDP tidak menyediakan
mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang
keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan
mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang
terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar
dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di
mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih
besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah
menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
3. UDP tidak menyediakan
mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Aplikasi yang Menggunakan UDP:
Digunakan untuk multimedia streaming,
yang sangat memberikan toleransi kehilangan segment cukup baik dan yang sangat
tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan segment
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
· DNS (Domain Name
System) 53
· SNMP, (Simple Network
Management Protocol) 161, 162
· TFTP (Trivial File
Transfer Protocol) 69
· SunRPC port 111.
3. Perbedaan TCP dan UDP
Berbeda dengan TCP, UDP merupakan
connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk
memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang
sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya
dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Tabel Perbedaan TCP dan UDP
Dibawah ini merupakan tabel perbedaan
TCP dan UDP :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Beroperasi berdasarkan konsep koneksi.
|
Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus membuat kode sendiri.
|
2.
|
Jaminan pengiriman-penerimaan data akan reliable dan teratur.
|
Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan penerimaan data akan reliable dan
teratur, sehingga paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau bahkan
tidak sampai sama sekali.
|
3.
|
Secara otomatis memecah data ke dalam paket-paket.
|
Pemecahan ke dalam paket-paket dan proses pengirimannya dilakukan secara
manual.
|
4.
|
Tidak akan mengirimkan data terlalu cepat sehingga memberikan jaminan
koneksi internet dapat menanganinya.
|
Harus membuat kepastian mengenai proses transfer data agar tidak terlalu
cepat sehingga internet masih dapat menanganinya.
|
5.
|
Mudah untuk digunakan, transfer paket data seperti menulis dan membaca
file.
|
Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana letak kesalahan yang
terjadi dan mengirim ulang data yang diperlukan.
|
Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Dapat diandalkan Jika sambungan terputus ketika mengrim sebuah
pesan maka server akan meminta bagian yang hilang. Jadi tidak akan terjadi
data yang korup ketika mentransfer sebuah data.
|
Tidak dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan
atau data, kita tidak akan tahu apakah sudah terkirim atau belum dan apakah
sebagian dari pesan tersebut hilang atau tidak ketika proses pengiriman. Jadi
akan ada kemungkinan terjadinya data yang korup.
|
2.
|
Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. TCP
akan mengirimkannya secara berurutan. Tidak perlu khawatir data tiba dengan
urutan yang salah.
|
Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu.
Tidak dapat dipastikan data mana yang akan datang terlebih dahulu.
|
3.
|
Berorientasi sambungan (connection-oriented)Sebelum data dapat
ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan
aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih
dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP
(TCP connection termination).
|
Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi. |
4.
|
Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level terendah dari TCP
tercapai dalam urutan yang salah,permintaan pengiriman ulang data harus
dikirm. dan bagian lainya harus dikembalikan semua. Sehingga membutuhkan
proses untuk menyatukannya
|
Ringan (Lightweight) Tidak ada permintaan pesan, tidak ada trak
koneksi dan yang lainnya, hanya menjalankan dan melupakannya. Ini berarti itu
jauh lebih cepat dan kartu jaringan / OS hanya melakukan sedikit pekerjaan
untuk menerjemahkan kembali data dari paket.
|
5.
|
Streaming Data /paket dibaca sebagai satu alur data. tanpa mengetahui batas setiap data berakhir dan data yang lain mulai. Ada kemungkinan beberapa paket data dibaca per satu panggilan data. |
Datagrams Paket dikirim secara individu dan dijamin utuh ketika tiba. Satu
paket dibaca per satu panggilan.
|
5.
|
Contoh World Wide Web (Apache TCP port 80), e-mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA), File Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure Shell (OpenSSH port 22) etc. |
Contoh
Domain Name System (DNS UDP port 53), streaming media applications such as IPTV or movies, Voice over IP (VoIP), Trivial File Transfer Protocol (TFTP) and online multiplayer games etc |
Penyedia Jasa (ISP) di Indonesia
Penyedia jasa Internet
Penyedia jasa Internet (disingkat PJI) (bahasa Inggris: Internet service
provider disingkat ISP) adalah perusahaan atau
badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang
berhubungan. Kebanyakan perusahaan
telepon merupakan penyedia jasa Internet. Mereka menyediakan
jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional
sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat
terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi
yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa
kabel, dan jalur lebar), radio,
maupun VSAT.
Secara umum internet services provider atau ISP adalah mereka yang terlibat
dalam penyelenggara jasa internet yang sering juga disingkat dengan istilah
PJI. Perusahaan atau organisasi ini menyediakan jasa layanan koneksi akses
internet baik untuk perorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain
sebagainya.
Di Indonesia sendiri sejauh ini telah berdiri beberapa internet service provider, beberapa contoh ISP yang ada di Indonesia, antara lain adalah Telkom Speedy, SmartFren, Indosat dan lain sebagainya.
Fungsi Internet service Provider
Di Indonesia sendiri sejauh ini telah berdiri beberapa internet service provider, beberapa contoh ISP yang ada di Indonesia, antara lain adalah Telkom Speedy, SmartFren, Indosat dan lain sebagainya.
Fungsi Internet service Provider
Agar semakin jelas apa sebenarnya fungsi dari penyelenggara jasa internet atau Internet Service Provider, maka berikut ini dipublikasikan beberapa diantaranya kepada Anda:
· Sebagai media yang
memberikan jasa untuk berhubungan dengan internet.
· Menghubungkan
pelanggan ke gateway internet terdekat.
· Menyediakan modem
untuk dial-up.
· Menghubungkan seorang
user ke layanan informasi World Wide Web (www).
· Memungkinkan seorang
user menggunakan layanan surat elektronik (e-mail).
· Memungkinkan seorang
user melakukan percakapan suara via internet.
· Memberi tempat untuk
homepage.
· ISP melakukan proteksi
dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem antivirus untuk pelanggannya.
Demikianlah informasi seputar pengertian internet service provider dan juga
fungsi dari internet service provider yang secara umum sering juga disebut
dengan istilah ISP ini. Semoga informasi ini kiranya bermanfaat bagi Anda yang
sudah membacanya, khususnya dalam bidang menambah wawasan seputar pengertian
ISP.
Peran dan tanggung jawab pada ISP
ISP (Internet Service Provider)
Contoh ISP
|
Definisi ISP (Internet Service Provider)
Penyedia jasa Internet (disingkat PJI) (bahasa Inggris: Internet service provider disingkat ISP) adalah perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyedia jasa Internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.
Di Indonesia sendiri sejauh ini telah berdiri beberapa internet service provider, beberapa contoh ISP yang ada di Indonesia, antara lain adalah Telkom Speedy, SmartFren, Indosat dan lain sebagainya.
Fungsi
Agar semakin jelas apa sebenarnya fungsi dari penyelenggara jasa internet atau Internet Service Provider, maka berikut ini dipublikasikan beberapa diantaranya kepada Anda:
- Sebagai
media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan internet.
- Menghubungkan
pelanggan ke gateway internet terdekat.
- Menyediakan
modem untuk dial-up.
- Menghubungkan
seorang user ke layanan informasi World Wide Web (www).
- Memungkinkan
seorang user menggunakan layanan surat elektronik (e-mail).
- Memungkinkan
seorang user melakukan percakapan suara via internet.
- Memberi
tempat untuk homepage.
- ISP
melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem
antivirus untuk pelanggannya.
Demikianlah informasi seputar pengertian internet service provider dan juga
fungsi dari internet service provider yang secara umum sering juga disebut
dengan istilah ISP ini. Semoga informasi ini kiranya bermanfaat bagi Anda yang
sudah membacanya, khususnya dalam bidang menambah wawasan seputar pengertian
ISP.
Contoh ISP di Indonesia
Contoh ISP di Indonesia
- Speedy
- Telkomnet
- VISIONNET
- IM2
- FIRSTMEDIA
- 3GNet
- BIZNET
Cara Setting ISP
Buat kita yang sudah mempunyai ISP sendiri tidak perlu berlangganan hotspot melalui telkom, kita tinggal setting wireless kita dengan sangat mudah sekali mau tau caranya….!
Ada beberapa cara untuk setting :
1. Lihat speech wireless kita tersebut.
2. Setiap kita membeli wireless baru, cd driver jangan sampai hilang
3. Apakah Kita sudah mempunyai ISP atau belum, jika belum kita harus berlangganan ISP, bias telkom/Speedy bias juga ISP lain.
4. Kita juga bisa memancarkan wireless kita menggunakan ISP apapun.
5. Apabila kita..contoh sudah mempunyai ISP Speedy, kita bisa Transmisikan melalui jaringan biasa/kabel dan Wireless dengan kapasitas computer terserah anda, maksudnya mau sedikit atau banyak bisa dilakukan, tergantung kuota ISP anda.
Ok..ini sebagai contoh kasus, Saya membeli Wireles merk LINKSYS WAP5G dan jaringan saya sudah menggunakan ISP Speedy, dahulu saya menggunakan jaringan kabel biasa yang terhubung ke terminal dan kek komputer2…dan saya ingin agar terminal yang melalui kebel tetap terkoneksi ditambah dengan wireless saya yang baru dibeli untuk membuat jaringan Hotspot sendiri..ternyata caranya mudah sekali.
Caranya :
1. Pasang Power Wireless dan kabel wireless, hubungkan dengan Lan card yang ada dikomputer yang terhubung ke modem.,apabila semua telah terhubung siap melakukan setting wireless.
2. Perhatikan led pada wireless, semua harus dalam keadaan hidup.
3. Lakukan Reset wireless untuk setting awal.
4. Masukan CD driver wireless
5. Apabila CD sudah run dan masuk ke setup wireless isi checklist pada WAP, lalu next, isi nama hotspot kita dengan nama yang kita sukai, apabila jaringan hotspot kita ingin dipasword..isi perintah Pharase terserah kita, Pharase ini untuk password jaringan hotspot kita, apabila tidak ingin kita password pilih disable.
6. Jika sudah selesai next dan yes untuk menutup setup.
7. Cek jaringan menggunakan wireless pada laptop atau computer apakah sudah masuk atau belum jaringan hotspot kita dan internet kita, jangan lupa internet kita sharing terlebih dahulu apabila menggunakan server Pusat.
8. Apabila menggunakan Server, wireless pada laptop kita isiskan IP Add, subnet, gateway dan DNS.
9. Koneksi akan otomatis jika pada waktu setup kita tidak mengisi perintah pharase/password, apabila kita isi ketika terhubung ke laptop akan meminta password.
10. Jika jaringan Hotspot sudah oke pasang wireless ke teminal pada jaringan kabel kita, otomatis jaringan kabel dan hotspot kita akan terkoneksi dan kita mempunyai dua buah jaringan.
terima kasih kakak
ReplyDeleteiya sama sama
ReplyDelete