Wednesday, October 4, 2017

macam-macam majas dalam novel cinta di dalam gelas karya andrea hirata

Nama : Ayun Hafidatul Khoir
Kelas : XII tkj 1
No.absen: 08

MEMBACA SASTRA
Menentukan kata yang bermakna simbolik/majas/kias dalam karya sastra
Kata bermakna kias addalah kata yang diungkapkan untuk tujuan makna yang bukan makna sebenarnya. Bisa juga disebut kata yang memiliki makna tak langsung. Sebagai contoh, “kembang desa itu dikejar-kejar seluruh pemuda di kampungnya.” Kata kembang desa itu bukan bermaksud bunga yang berputik dan berkelopak itu, melainkan perwakilan dari wanita atau gadis desa. Atau seperti kata pinta dalam kalimat, “anak itu sangat pintar menipu.” Pintar disini tentu bukan dalam arti positif, melainkan negatif.
Selain kata bermakna simbolik, karya sastra juga indah dan lebih hidup karena majasnya. Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahas pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup. Secara umum, terdapat empat jenis majas: majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan.
1. Majas perbandingan 
Majas perbandingan diantaranya yakni: majas asosiasi/perumpamaan, metafora, metonimia, personifikasi, dan sinekdokhe.
a. Asosiasi/perumpamaan 
Asosiasi/perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai,bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh :
1. Kupandangi lenganya yang besar dan kasar, jemarinya yang hitam, berkerak dan kaku seperti bilah bilah besi. (hal.57)
2. Maryamah masih tertegun, bingung macam madu kena asap. (hal.81)
Diumpaninya Alvin dengan permen telur cecak, maka berkicaulah anak nakal itu macam burung murai dicabut bulunya. (hal.92)
3. Berita soal Maryamah menyebar cepat seperti sampar ayam. (hal.93)
Sebalinya, didekat c6 itu mentri maryamah menganga bak ular boa. (hal153)
Kadang  ia seperti sandi rahasia tentara sekutu. (hal. 164)
4. Kadang, ia bagaikan lambang yang akan membimbing piring terbang dari planet untuk mendarat di bumi. (hal.165)
5. Yang dapat menghalanginya melaju seperti kuda terbang. (hal. 171)
6. Ia padat tapi tak bersegi maka ia seperti tubuh perempuan. (hal.179)
7. Lalu ia berbunyi seperti intro barisan. (hal.180)
 8. Suara barisan string tadi meningkat menjadi berdesing bak pesawat terbang. (hal.180)
9. Paman menggodanya dengan melompat-lompat sepeti krlinci. (hal.226)
10.Bertenggerlah dia disana macam burung pemakan bangkai. (hal.237)
11. Ia menatap buah catur satu persatu dengan nanar seperti jin perempuan. (hal.57)
b.  Metafora 
Majas metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan seca singkat dan padat. Contoh :
1.Ia memiliki ketelitian tukang reparasi arloji. (hal 154)
2. Yang suka lempar batu sembunyi tangan adalah kau. (hal.105)
3. Ia alat modern yang cerdas dan lembut. (hal.150)
4. Kekalahan menari-nari di mata kami. (hal.299)
5. Ia mati kutu. (hal. 142)
c. Personifikasi 
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh :
1. Senja datang denagn diam-diam, berjingkat-jingkat, mengendap-endap. (hal.2)
d. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri/lebel/merk dari sebuah benda untuk mengganti benda tersebut. Contoh :
Kapten chip berdiri tegak di samping fokker 28 itu seperti seorang sopir yang setia. (hal. 172)
Sinekdokhe
Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk mengganntikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya, majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut, yakni totem proparte daan parrs pro toto
a. Totam pro tartae adalah majas yang menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
1. Siang ini pertandingan final catur yang istimewa,  maryamah akan melawan matarom. 
b. Prs pro toto adalah mnyebutkan sebagian untuk keseluruha. Contoh:
1. Paniitia kehabisan tiket yang harganya hanya lima ratus perak. (hal.275)
2. Tak pernah tampak lagi batang hidungnya. (hal.176)

2. Majas sindiran 
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.
a. Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir. Contoh :
1. Manis sekali kopi ini tak seperti biasanya pasti kau kurangi gulanya 
b. Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh:
1. Mencuci gelas saja tidak pecus! Bagaimanan kusuruh hal lain yang lebih penting! Beh obo deh odoh itulah dirimu bodoh!
2. Tidak kau tengok gelas kotor itu? Cuci sana dasar pemalas tak berguna sama sekali 
3. Jika sudah bicara soal rencana membuka warung kopi itu berjam jam ia tak berhenti sampai mau muntah aku saking bosan mendengarkanyya.
3. Majas penegasan 
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentukn berikut.
a. Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh:
1. Apa mereka kira gampang mengelola negara? (hal.228)
b. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh:
1. Ia tertungging-tungging dan masuk kedalam parit. (hal.199)
2. Bubuk kopi yang kumasukkan ke dalamnya ku gerus dengan halus sebelumnya dengan kisaran. (hal.179)
c. Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata atau frasa sebagai penegasan. Kata-kata atau frasa tersebut dulang mendaftar. Repetisi biasanya dipakai dalam prosa. Contoh:
1. Orang-orang  suku bersarung , membetulkan sarungnya
Orang-orang sawang yang gagah, berdiri tegak
Orang-orang tonghoa merapatkan barisan
Orang-orang melayu yang tadi hiruk piuk sekarang diam. (hal.293)
2. Burung-burung dara merenggung renggung mesra. (hal.224)
d. Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biaasa ada dalam puisi dengan cara mengulang kata atau frasa. Kata atau frasa diulang secara fertikal/paralel. Majs paralisme ada dua, yakni anafora dan epifora
a. Paralisme anafora
Anafora adalah majas paralisme yang mengulng kata atau frasa pada awal baris atau kalimat. Contoh:
1. Seperti lelaki melayu dengan pantunyya
Seperti lelaki suku bersarung dengan sarungnya
Seperti lelaki khek dengan sempoanya (hal.30)
2. Lalu ia berjualan ayam
Lalu ia berjualan telur
Lalu ia berjualan bulua ayam 
Lalu ia berjualan kandang ayam (hal.151)
3. Orang-orang  suku bersarung , membetulkan sarungnya
Orang orang sawang yang gagah, berdiri tegak
Orang orang tonghoa merapatkan barisan
Orang orang melayu yang tadi hiruk piuk sekarang diam. (hal.293)
b. Paralisme epifora
Epifora adalah majas paralelisme yang mengulang kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat. Contoh:
1. Ada lomba soal jarak yang sudi ditempuh orang demi segelas kopi
Berbondong-bondong ke pasar dengan segelas kopi
Mereka ke pasar lagi demi segelas kopi (hal.31)
2. Semua itu berarti dari rakyat
Oleh rakyat
Untu rakyat. (hal. 231)
3. Seluruh alam berwarna biru
Batu-batu menjadi biru
Pohon kelapa menjadi biru. (hal.2)

e. Klimak
Klimak adalah majas yang menyatakan beberapa hal  berturut-turut dan makin lama makin meningkat. Contoh:
1. Dari anak kecil, anak muda sampai orang dewasa menyaksikan pertandingan final maryamah melawan matarom. 
f. Antiklimak 
Antiklimak adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun. Contoh:
Mulanya gambar konstelasi planet-planet, lalu melesat menuju bumi, lalu benua-benua, lalu asia, lalu asia tenggara. (hal.192)
4. Majas pertentangan 
Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk berikut.
a. Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh:
1. Mau laki-laki, mau perempuan, mau banci itu urusan orang jakarta. (hal.103)
2. Mau istri menteri itu kawan sekolah istrimu, mau kawan istrimu  main kasti itu urusan rumah tanggamu. (hal.104)
3. Maryamah melawan matarrom, ilmu putih melawan ilmu hitam. (hal.296)
b. Paradoks 
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh:
1. Sungguh misteri yang besar bagiku mengapa mereka betah. Pamanku sangat cerewet dan temperamental. (hal. 38)
c. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataanya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh :
1. Disebuah pulau terpencil antah berantah, yang bahkan tak tampak di peta. (hal.164)
2. Kopi miskin adalah kopi pahit, sepahit-pahitnya seperti nasib pembelinya. (hal.177)
3. Sekarang harga bahan pokok mahal! Biaya sekolah melambung 
d. Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyatanya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh:
1. Enong hanyalah anak kecil pendulang emas yang tak punya apa apa

1 comment:

  1. Casino Guru Archives - JamBase
    Casino Guru's casino and 서귀포 출장마사지 poker website, and the online poker room in 동해 출장샵 Vegas with lots 통영 출장샵 of tournaments 구미 출장마사지 in Las Vegas with the best 순천 출장안마 casino bonus codes!

    ReplyDelete

cara melihat statistik blogger