Tuesday, October 31, 2017

unsur instrinsik novel cinta di dalam gelas

Unsur intrinsik novel cinta di dalam gelas
Hasil gambar untuk novel cinta di dalam gelas
1. Unsur intrinsik
Unsur pembangun prosa fiksi diantaranya tema, tokoh, penokohan, alur (plot), latar
(setting), amanat, gaya bahasa dan sudut pandang (point of view)
a. Tema
Tema adalah landasan utama dalam cerita. Tema dapat bersumber pada pengalaman
pengarang, pengamatan pada lingkungan, permasalahan kehidupan, dan sebagainya.
Misalnya tentang cinta, kesettiaan, ketakwaan,n korupsi, perjuangan mencapai
keinginan, perebutan warisan, dan sebagainya.
b. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah pelaku cerita sedangkan penokohan adalah gambaran karakter/watak
tokoh.
c. Alur
Alur adalah jalanya cerita atau urutan peristiwa dalam cerita, tahapan alur meliputi:
pengenalan, pengungkapan masalah, menuju konflik, krtegaan dan penyelesaian.
Jenis alur ada banyak, diantaranya alur maju dan alur mundur. Ciri alur maju yakni
cerita berawal dari peristiwa sekarang enuju peristiwa yang akan datang (nanti, besok,
lusa, minggu depan, bulan depan dst). Sementara itu, ciri ciri alur mundur yakni cerita
berawal dari peristiwa sekarang menuju peristiwa yang sudah terjadi (tadi, kemarin,
minggu yang lalu dst.)
d. Latar/ setting
Latar cerita adalah gambaran tentang waktu, tempat, suasana yang digunakan dalam
suatu cerita. Latar merupaka sarana memperkuat serta menghidupkan jalan cerita.
e. Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita.
f. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah bagimana pengarang menguraikan ceritanya. Ada yang
menggunakan bahasa yang lugas, ada yang bercerita dengan bahasa pergaulan atau
bahasa sehari-hari. Ada juga yang bercerita dengan gaya satire atau sindiran halus,
menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya. Penggunaan bahasa ini sangat
membantu menimbulkan daya tarik dan penciptaan suasana yang tepat bagi
pengembangan tema serta alur cerita.
g. Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang ada dua, orang
pertama dan orang ketiga.
1). Orang pertama
Orang pertama ada dua, yakni orang pertama tokoh utama dan orang pertama
tokoh tambahan. Orang pertama tokoh utama, cirinya pengarang berada dalam cerita/
pengarang bercerita dengan menggunakan tokoh aku/saya. Tokoh aku/saya tersebut
mendominasi cerita.
Orang pertama tokoh tambahan cirinya yakni pengarang berada dalam cerita/
bercerita dengan menggunakan tokoh aku/ saya. Tokoh aku/saya tersebut tidak
mendominasi cerita, ada tokoh lain yang lebih dominan.
2). Orang ketiga
Orang ketiga ada dua yakni orang ketiga serba tahu dan terbatas. Orang ketiga
serba tahu crinya yakni pengarang berada di luar cerita/pengarang tidak bercerita
dengan menggunakan tokoh aku/saya. Pengarang menceritakan semua peristiwa

secaa langsung bahkan sesuatu yang tersembunyi pun diceritakan, misalnya perasaan
tokoh.
Orang ketiga terbatas cirinya yakni pengarang berada di luar cerita/ tidak bercerita
dengan menggunakan tokoh aku/saya. Pengarang tidak mengisahkan semua peristiwa
secara langsung.

Bab 11

Cangklong

SEBELUM menghubunginya, aku telah membaca berita di internet bahwa di Helsinki,
Ninochka Stronovsky berjaya atas Grand Master Palestina, Nazwa Kahail. Langsung kukisahkan
padanya semua hal tentang Maryamah.
Seperti dulu terjadi padaku, ia mengambil tempo yang lama sebelum merespons.
Kutaksir ia sedang tertawa terpingkal-pingkal.
“Menarik sekali kejadian-kejadian di kampungmu ya?” begitu tanggapan perta
manya. Dapat kurasakan ia menahan geli pada setiap kata yang diketiknya. Berurusan dengan
para pecatur kelas ayam di kampung kami, yang ingin bertanding pada peringatan hari
kemerdekaan, pasti menjadi hiburan yang amat menarik baginya, di sela-sela tekanan
kejuaraan dunia catur perempuan.
“Ceritamu membuatku rindu ingin backpacking lagi, ingin melihat tempat-tempat yang
jauh dan masyarakat yang unik. Kuharap suatu ketika nanti aku punya kesempatan untuk
berkunjung ke kampungmu.”
“Orang ini memang hanya seorang perempuan penambang, tapi dia cerdas, Noch!”
“Tentu. Aku bersimpati padanya dan senang mendapat murid yang menantang. Aku
menyesal atas kekalahanmu waktu itu. Tapi, kurasa catur memang bukan bidangmu, Kawan!”
Malam esoknya dalam perjalanan ke rumah Maryamah, aku tertarik melihat orang
berkumpul di warung kopi. Rupanya Matarom sedang membuat semacam ekshibisi. Ia melawan
lima pecatur sekaligus tanpa menggunakan Menterinya
Sejak tiga empat langkah awal sudah tampak bahwa dia memang pecatur brilian.
Digulungnya semua orang itu dengan teknik Rezim Matarom yang sakti. Mitoha, ketua klub Di
Timoer Mataharisekaligus semacam manajer bagi Matarom, bangga sekali melihat jagoannya.
Usai bertanding, Matarom mengembuskan asap cangklongnya, bergelung-gelung
Di langit langit warung kopi. Kusaksikan semuanya dengan lutut lemas karena teringat pada
Maryamah. Bagaimana ia akan menghadapi para pecatur lelaki yang berpengalaman pada
kejuaraan nanti? Jangan kata menghadapi Matarom, Maryamah bahkan belum kenal dengan
catur.
Seratus meter menjelang pekarangan rumah Maryamah, aku terhibur oleh satu
kemungkinan bahwa semuanya belum terlambat, yaitu aku bisa saja berbalik dan melupakan
misi yang konyol ini. Namun, aku tak memperlambat sepedaku. Kawan, mimpi ini terlalu indah
untuk dilewatkan.
Waktu aku tiba, Maryamah memang telah menungguku. Kami berbincang sebentar lalu
duduk menghadapi papan catur yang baru kubeli di Tanjong Pandan. Yang terjadi kemudian
lebih gawat dari situasi yang kucemaskan. Maryamah duduk dengan kaku di seberangku. Buah
catur putih di sisinya. Tak sedikit pun ia berani menyentuhnya.
Aku mengenalkan padanya nama setiap buah catur dan di mana kedudukan awal

mereka. Ia menyimak dengan tegang. Dahinya berkeringat. Pasti tak sehuruf pun penjelasanku
masuk ke dalam kepalanya karena pikirannya tak tahu sedang berada di mana. Dadanya naik
turun. Ia menatap buah catur satu per satu dengan
nanar seperti jin perempuan salah sajen. Buah buah catur itu seperti benda yang menakutkan
baginya.
Mulanya aku bingung melihat kelakuannya, tapi kemudian aku paham. Baginya, catur
pastilah representasi Matarom dan seluruh kejadian menggiriskan yang telah menimpanya. Di
depan papan catur itu ia pasti merasa sedang berhadapan dengan suaminya. Ia tak berani
menyentuh buah buah catur itu.
Kemudian, kulihat matanya berkaca kaca. Ia menunduk, tafakur. Air matanya
berjatuhan. Aku iba melihat bahunya tang merosot. Sejak berumur 14 tahun, perempuan
malang itu telah memanggul beban yang tak terbayangkan beratnya. Kupandangi lengannya yang
besar dan kasar, jemarinya yang hitam, berkerak, dan kaku, seperti bilah-bilah besi karena
bertahun-tahun mendulang timah. Jari-jemari itu sama sekali tak serasi didekatkan dengan buah
catur mainan kaum menak dan para cerdik cendikia. Perempuan di depanku itu telah dikhianati
nasib, sepanjang hidupnya. Ia terisak-isak. Aku berhenti bicara. Kukemasi papan catur dan pamit
pulang. Pelajaran catur pertama itu berakhir dengan sangat menyedihkan.
Unsur intrinsik novel cinta di dalam gelas
1. Tema : kisah catur
2. Tokoh dan penokohan
a. Tokoh :
Aku
Maryamah
Matarom
Mitoha
Ninochla stronovsky
b. Penokohan
- Maryamah :
1). cerdas “Orang ini memang hanya seorang perempuan penambang, tapi dia cerdas,
Noch!”(hal.55)
2). Tidak pemberani “ Tak sedikit pun ia berani menyentuhnya”(hal.57)
- Aku : simpatik “Aku bersimpati padanya”(hal.55)
- Matarom : cerdas “Sejak tiga empat langkah awal sudah tampak bahwa dia memang
pecatur brilian. Digulungnya semua orang itu dengan teknik Rezim Matarom yang
sakti.”(hal.56)
- Ninochla stronovsky : “Kuharap suatu ketika nanti aku punya kesempatan untuk
berkunjung ke kampungmu.”(hal.55)
3. Alur /plot : Alur campuran
“Seperti dulu terjadi padaku, ia mengambil tempo yang lama sebelum
merespons”(hal.54)
“Aku menyesal atas kekalahanmu waktu itu.” (hal.55)
“Malam esoknya dalam perjalanan ke rumah Maryamah”(hal.55)
4. Latar/setting :
- Latar tempat :
1). Jalan “Seratus meter menjelang pekarangan rumah Maryamah”(hal. 56)

2). Warung kopi “aku tertarik melihat orang berkumpul di warung kopi.”
3). Pekarangan rumah Maryamah “pekarangan rumah Maryamah, Kami berbincang
sebentar lalu duduk menghadapi papan catur yang baru kubeli “(hal.56)
- Latar waktu :
1). Malam “Malam esoknya dalam perjalanan ke rumah Maryamah”(hal.55)
- Latar suasana :
1. tegang “ Ia menyimak dengan tegang”.(hal.56)
2. Sedih “Kemudian, kulihat matanya berkaca kaca. Ia menunduk, tafakur Air
matanya berjatuhan.” (hal.57)
“Ia terisak-isak.” (hal.57)
“Pelajaran catur pertama itu berakhir dengan sangat menyedihkan.”(hal.57)
3. Cemas “Kusaksikan semuanya dengan lutut lemas karena teringat pada
Maryamah.”(hal.56)
“Yang terjadi kemudian lebih gawat dari situasi yang kucemaskan.”
5. Amanat : kalahkah rasa takut untuk mencapai semua mimpi indahmu
6. Gaya bahasa :
1). majas asosiasi/perumpamaan
“ Kupandangi lengannya yang besar dan kasar, jemarinya yang hitam, berkerak, dan
kaku, seperti bilah-bilah besi” (hal.57)
“ia menatap buah catur satu persatu dengan nanar seperti jin perempuan.”(hal.57)
7. Sudut pandang : orang pertama tokoh tambahan karena pengarang bercerita dengan
menggunakan tokoh aku tetapi tokoh aku tidak mendominasi cerita, ada tokoh lain yang
lebih dominan yaitu maryamah.

semoga bermanfaat

Wednesday, October 4, 2017

macam-macam majas dalam novel cinta di dalam gelas karya andrea hirata

Nama : Ayun Hafidatul Khoir
Kelas : XII tkj 1
No.absen: 08

MEMBACA SASTRA
Menentukan kata yang bermakna simbolik/majas/kias dalam karya sastra
Kata bermakna kias addalah kata yang diungkapkan untuk tujuan makna yang bukan makna sebenarnya. Bisa juga disebut kata yang memiliki makna tak langsung. Sebagai contoh, “kembang desa itu dikejar-kejar seluruh pemuda di kampungnya.” Kata kembang desa itu bukan bermaksud bunga yang berputik dan berkelopak itu, melainkan perwakilan dari wanita atau gadis desa. Atau seperti kata pinta dalam kalimat, “anak itu sangat pintar menipu.” Pintar disini tentu bukan dalam arti positif, melainkan negatif.
Selain kata bermakna simbolik, karya sastra juga indah dan lebih hidup karena majasnya. Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahas pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup. Secara umum, terdapat empat jenis majas: majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan.
1. Majas perbandingan 
Majas perbandingan diantaranya yakni: majas asosiasi/perumpamaan, metafora, metonimia, personifikasi, dan sinekdokhe.
a. Asosiasi/perumpamaan 
Asosiasi/perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai,bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh :
1. Kupandangi lenganya yang besar dan kasar, jemarinya yang hitam, berkerak dan kaku seperti bilah bilah besi. (hal.57)
2. Maryamah masih tertegun, bingung macam madu kena asap. (hal.81)
Diumpaninya Alvin dengan permen telur cecak, maka berkicaulah anak nakal itu macam burung murai dicabut bulunya. (hal.92)
3. Berita soal Maryamah menyebar cepat seperti sampar ayam. (hal.93)
Sebalinya, didekat c6 itu mentri maryamah menganga bak ular boa. (hal153)
Kadang  ia seperti sandi rahasia tentara sekutu. (hal. 164)
4. Kadang, ia bagaikan lambang yang akan membimbing piring terbang dari planet untuk mendarat di bumi. (hal.165)
5. Yang dapat menghalanginya melaju seperti kuda terbang. (hal. 171)
6. Ia padat tapi tak bersegi maka ia seperti tubuh perempuan. (hal.179)
7. Lalu ia berbunyi seperti intro barisan. (hal.180)
 8. Suara barisan string tadi meningkat menjadi berdesing bak pesawat terbang. (hal.180)
9. Paman menggodanya dengan melompat-lompat sepeti krlinci. (hal.226)
10.Bertenggerlah dia disana macam burung pemakan bangkai. (hal.237)
11. Ia menatap buah catur satu persatu dengan nanar seperti jin perempuan. (hal.57)
b.  Metafora 
Majas metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan seca singkat dan padat. Contoh :
1.Ia memiliki ketelitian tukang reparasi arloji. (hal 154)
2. Yang suka lempar batu sembunyi tangan adalah kau. (hal.105)
3. Ia alat modern yang cerdas dan lembut. (hal.150)
4. Kekalahan menari-nari di mata kami. (hal.299)
5. Ia mati kutu. (hal. 142)
c. Personifikasi 
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh :
1. Senja datang denagn diam-diam, berjingkat-jingkat, mengendap-endap. (hal.2)
d. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri/lebel/merk dari sebuah benda untuk mengganti benda tersebut. Contoh :
Kapten chip berdiri tegak di samping fokker 28 itu seperti seorang sopir yang setia. (hal. 172)
Sinekdokhe
Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk mengganntikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya, majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut, yakni totem proparte daan parrs pro toto
a. Totam pro tartae adalah majas yang menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
1. Siang ini pertandingan final catur yang istimewa,  maryamah akan melawan matarom. 
b. Prs pro toto adalah mnyebutkan sebagian untuk keseluruha. Contoh:
1. Paniitia kehabisan tiket yang harganya hanya lima ratus perak. (hal.275)
2. Tak pernah tampak lagi batang hidungnya. (hal.176)

2. Majas sindiran 
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.
a. Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir. Contoh :
1. Manis sekali kopi ini tak seperti biasanya pasti kau kurangi gulanya 
b. Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh:
1. Mencuci gelas saja tidak pecus! Bagaimanan kusuruh hal lain yang lebih penting! Beh obo deh odoh itulah dirimu bodoh!
2. Tidak kau tengok gelas kotor itu? Cuci sana dasar pemalas tak berguna sama sekali 
3. Jika sudah bicara soal rencana membuka warung kopi itu berjam jam ia tak berhenti sampai mau muntah aku saking bosan mendengarkanyya.
3. Majas penegasan 
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentukn berikut.
a. Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh:
1. Apa mereka kira gampang mengelola negara? (hal.228)
b. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh:
1. Ia tertungging-tungging dan masuk kedalam parit. (hal.199)
2. Bubuk kopi yang kumasukkan ke dalamnya ku gerus dengan halus sebelumnya dengan kisaran. (hal.179)
c. Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata atau frasa sebagai penegasan. Kata-kata atau frasa tersebut dulang mendaftar. Repetisi biasanya dipakai dalam prosa. Contoh:
1. Orang-orang  suku bersarung , membetulkan sarungnya
Orang-orang sawang yang gagah, berdiri tegak
Orang-orang tonghoa merapatkan barisan
Orang-orang melayu yang tadi hiruk piuk sekarang diam. (hal.293)
2. Burung-burung dara merenggung renggung mesra. (hal.224)
d. Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biaasa ada dalam puisi dengan cara mengulang kata atau frasa. Kata atau frasa diulang secara fertikal/paralel. Majs paralisme ada dua, yakni anafora dan epifora
a. Paralisme anafora
Anafora adalah majas paralisme yang mengulng kata atau frasa pada awal baris atau kalimat. Contoh:
1. Seperti lelaki melayu dengan pantunyya
Seperti lelaki suku bersarung dengan sarungnya
Seperti lelaki khek dengan sempoanya (hal.30)
2. Lalu ia berjualan ayam
Lalu ia berjualan telur
Lalu ia berjualan bulua ayam 
Lalu ia berjualan kandang ayam (hal.151)
3. Orang-orang  suku bersarung , membetulkan sarungnya
Orang orang sawang yang gagah, berdiri tegak
Orang orang tonghoa merapatkan barisan
Orang orang melayu yang tadi hiruk piuk sekarang diam. (hal.293)
b. Paralisme epifora
Epifora adalah majas paralelisme yang mengulang kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat. Contoh:
1. Ada lomba soal jarak yang sudi ditempuh orang demi segelas kopi
Berbondong-bondong ke pasar dengan segelas kopi
Mereka ke pasar lagi demi segelas kopi (hal.31)
2. Semua itu berarti dari rakyat
Oleh rakyat
Untu rakyat. (hal. 231)
3. Seluruh alam berwarna biru
Batu-batu menjadi biru
Pohon kelapa menjadi biru. (hal.2)

e. Klimak
Klimak adalah majas yang menyatakan beberapa hal  berturut-turut dan makin lama makin meningkat. Contoh:
1. Dari anak kecil, anak muda sampai orang dewasa menyaksikan pertandingan final maryamah melawan matarom. 
f. Antiklimak 
Antiklimak adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun. Contoh:
Mulanya gambar konstelasi planet-planet, lalu melesat menuju bumi, lalu benua-benua, lalu asia, lalu asia tenggara. (hal.192)
4. Majas pertentangan 
Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk berikut.
a. Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh:
1. Mau laki-laki, mau perempuan, mau banci itu urusan orang jakarta. (hal.103)
2. Mau istri menteri itu kawan sekolah istrimu, mau kawan istrimu  main kasti itu urusan rumah tanggamu. (hal.104)
3. Maryamah melawan matarrom, ilmu putih melawan ilmu hitam. (hal.296)
b. Paradoks 
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh:
1. Sungguh misteri yang besar bagiku mengapa mereka betah. Pamanku sangat cerewet dan temperamental. (hal. 38)
c. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataanya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh :
1. Disebuah pulau terpencil antah berantah, yang bahkan tak tampak di peta. (hal.164)
2. Kopi miskin adalah kopi pahit, sepahit-pahitnya seperti nasib pembelinya. (hal.177)
3. Sekarang harga bahan pokok mahal! Biaya sekolah melambung 
d. Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyatanya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh:
1. Enong hanyalah anak kecil pendulang emas yang tak punya apa apa

Sunday, October 1, 2017

pengertian,fungsi, kegunaan,cara kerja, dan cara install dan konfigurasi ssh server di debian melalui virtual box


SSH SERVER  

Pengertian SSH (Secure Shell)SSH adalah akronim dari Secure Shell yang merupakan sebuah protokol jaringan yang memanfaatkan kriptografi untuk melakukan komunikasi data pada perangkat jaringan agar lebih aman. Dalam konsepnya penggunaan SSH ini harus didukung oleh server maupun perangkat atau komputer klien yang melakukan pertukaran data. Keduanya harus memiliki SSH Server dari sisi komputer server dan SSH Klien untuk komputer penerima (klien).Banyak digunakan pada sistem operasi berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun Shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti internet.
Dengan SSH, semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila percakapan tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain, kemudian server Anda diobrak-abrik setelahnya.

fungsi ssh
Fungsi SSH adalah :
Melakukan enkripsi terhadap data yang dikirim,
Protokol untuk pertukaran data dalam suatu jaringan,
Otentifikasi, mekanisme untuk memastikan pengirim dan penerima adalah benar dan aman
- Kerahasiaan, memastikan kerahasiaan daya yang dikirim agar hanya diketahui oleh penerima dan pengirim.

Kegunaan SSH 
SSH dirancang untuk menggantikan protokol telnet dan FTP. SSH merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Dua hal penting SSH adalah console login (menggantikan telnet) dan secure filetransfer (menggantikan FTP), tetapi dengan SSH anda juga memperoleh kemampuan membentuk source tunnel untuk melewatkan HTTP,FTP,POP3, dan apapun lainnya melalui SSH tunel.

Cara kerja SSH
Public/private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya. 
Langkah-langkah koneksinya adalah sebagai berikut : 
  • Langkah 1
  • Client bind pada local port nomor besar dan melakukan koneksi ke port 22 pada server.
  • Langkah 2
  • Client dan server setuju untuk menggunakan sesi SSH tertentu. Hal ini penting karena SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
  • Langkah 3
  • Client meminta public key dan host key milik server.
  • Langkah 4
  • Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan dipakai (misalnya TripleDES atau IDEA).
  • Langkah 5
  • Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya menggunakan public key milik server.
  • Langkah 6
  • Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verifikasi.
  • Langkah 7
  • Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam aliran data terenkripsi dalam session key tersebut. Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client dapat selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server. Langkah ketujuh diatas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (username/password, kerberos, RSA dan lain-lain).


    Cara install dan konfigurasi SSH Server di Debian melalui VirtualBox
    1. Buka Debian pada Virtualbox. Kemudian ketik su,kemudian ketikan perintah penginstalan SSH “apt-get install ssh” lalu tekan “enter” untuk lanjut ke proses penginstalan, seperti gambar dibawah ini.

    2. Bila ada konfirmasi Y/N, ketik saja Y.
    3. Untuk meremote server via localhost, ketikkan perintah: "ssh root @ localhost" , kemudian ketikkan yes
    4. Kemudian jika Anda ingin mengubah port pada ssh server Anda, ketikkan perintah:
    "cd / etc / ssh - ls - pico sshd_config" atau "pico / etc / ssh / ssd_config".
    5. Ubah Port 22 menjadi port yang ingin Anda hendaki, misalnya: 850. Setelah selesai, simpan file tersebut dengan CTRL-X, Y
    6. Restart konfigurasi ssh Anda: "/etc/init.d/ssh restart"

    7. PENGUJIAN PADA KLIEN
       1. download aplikasi  Putty 
       2. Buka aplikasi Putty.


       3. Pada kolom Host Name (or IP address) masukkan alamat IP Address Anda
        Pada kolom Port masukkan Port yang tadi Anda konfigurasi.

    4. Open



cara melihat statistik blogger